Begini Alasan Mahasiswa Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun

"Penambahan masa jabatan kades menjadi sembilan tahun merupakan hal yang tidak masuk akal."
"Karena hal itu hanya sebatas untuk mengurangi persaingan politik. Hal itu juga rawan terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme," katanya.
Hal senada dikemukakan Wakil Kepala Bidang Organisasi DPC GMNI Probolinggo Khoiri Afandy.
Khoiri mengatakan rencana perpanjangan masa jabatan kades akan membuat subur dinasti kades yang cenderung ingin mempertahankan kekuasaan.
"Ada hal lain yang jauh lebih penting, yang harus diperhatikan. Misalnya, soal kemiskinan, infrastruktur jalan maupun masalah pengangguran di desa," ujarnya.
Rencana perpanjangan masa jabatan kades terkesan membuat subur dinasti yang cenderung ingin mempertahankan kekuasaan dan justru berdampak pada makin rawan terhadap potensi korupsi di desa.
Sebelumnya, para kades se-Indonesia menuntut perpanjangan masa jabatan dari enam tahun menjadi sembilan tahun dengan menggelar aksi damai di Gedung Parlemen MPR/DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (17/1). (Antara/jpnn)
Begini alasan mahasiswa menolak perpanjangan jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 9 tahun.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- Mahasiswa Asal Inhu Tewas Kecelakaan Tunggal di Pekanbaru, Motor Hilang
- 959 Unit Begawan Apartemen Milik PPRO Ludes Terjual
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga