Berkarya Klaim Tujuh Partai Tidak Setuju PT Naik

Berkarya Klaim Tujuh Partai Tidak Setuju PT Naik
Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso usai pertemuan di Kemendagri, Rabu (29/1). Foto: Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso mengaku pihaknya tidak sepakat dengan wacana menaikkan ambang batas parlemen hingga ke angka lima sampai tujuh persen. Priyo berharap, ambang batas parlemen tetap di angka empat persen.

Selain Berkarya, kata Priyo, enam petinggi partai yang gagal lolos ke parlemen seperti PSI, Garuda, Hanura, Perindo, Garuda, PBB, dan PKPI, juga tidak setuju dengan wacana ambang batas parlemen dinaikkan dari empat persen.

"Kami bertujuh tadi juga dari aspirasi yang berkembang, dari silent majority yang sekarang bertebaran itu, sebenarnya, ya, enggak usah secara pongah menepuk dada mau menaik-naikkan itu," kata Priyo ditemui di kantor Kemendagri, Rabu (29/1).

Menurut dia, upaya menaikkan ambang batas parlemen ialah cara partai yang lolos ke Senayan agar mempertahankan eksistensinya. Priyo menilai, partai yang lolos tidak ingin memberi kesempatan partai lain untuk masuk ke parlemen.

"Ingin mempertahankan, sebab sedang berkuasa. Apakah tidak mau sedikit dikalahkan dengan keinginan untuk bangun sebagai sebuah keluarga bangsa," ungkap Priyo.

Walakin, Priyo menyadari keinginan menaikkan ambang batas parlemen ialah hak partai politik. Setiap partai tentu memiliki pendapat yang tidak bisa diintervensi. "Ya, itu memang sah, tetapi kami, ya, prihatin," ucap Priyo.

Wacana menaikkan ambang batas parlemen semakin menguat. Wacana itu, salah satunya datang dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Menurut Paloh, NasDem sepakat menaikkan ambang batas parlemen hingga tujuh persen. Menurut dia, peningkatan ambang batas parlemen bertujuan untuk penyederhanaan partai.

Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso mengaku pihaknya tidak sepakat dengan wacana menaikkan ambang batas parlemen hingga ke angka lima sampai tujuh persen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News