Bomber Wanita Lebih Efektif
Rabu, 31 Maret 2010 – 01:39 WIB
NAMA Black Widows atau Janda Hitam kembali mengemuka seiring serangan bom ganda di Stasiun Metro di Moskow Senin pagi lalu (29/3). Apalagi setelah sebuah kelompok gerilyawan kemerdekaan Chechnya mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Memasuki hari ketiga penyanderaan, pasukan Rusia turun tangan. Mereka menyerbu lokasi penyanderaan setelah memasukkan gas beracun ke dalam gedung. Sedikitnya 129 sandera dan 39 teroris tewas dalam aksi penyelamatan.
Sebenarnya, "tren" pengebom (bomber) bunuh diri wanita itu baru muncul pada 2003. "Sebelumnya, pelaku teror bom bunuh diri di Rusia selalu pria," tulis Stephen Mulvey, reporter BBC yang bertugas di Moskow, di BBC Online (30/3).
Baca Juga:
Aksi pertama gerilyawan Chechnya yang melibatkan wanita terjadi pada 23 Oktober 2002 lalu. Saat itu, sekitar 50 gerilyawan bersenjata lengkap menyandera sedikitnya 850 orang di Gedung Teater Dubrovka di Moskow. 19 penyandera di antaranya adalah wanita.
Baca Juga:
NAMA Black Widows atau Janda Hitam kembali mengemuka seiring serangan bom ganda di Stasiun Metro di Moskow Senin pagi lalu (29/3). Apalagi setelah
BERITA TERKAIT
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- Dua Helikopter AL Malaysia Jatuh di Pangkalan, Tidak Ada yang Selamat