BPLS Makin Kewalahan Atasi Semburan Lumpur

BPLS Makin Kewalahan Atasi Semburan Lumpur
BPLS Makin Kewalahan Atasi Semburan Lumpur

SIDOARJO - Kabar dari pusat semburan lumpur Lapindo lama tak terdengar. Namun, tidak berarti lumpur sudah tidak menyembur lagi dari bekas lubang tambang yang dipicu eksplorasi migas perusahaan Grup Bakrie, Lapindo Brantas, itu.

Bahkan, kabar terakhir sangat mengkhawatirkan. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengaku kewalahan membuang lumpur yang meluap karena semua kolam penampung sudah penuh.

Staf Humas BPLS Akhmad Kusairi mengatakan, sembilan kolam yang disiapkan untuk menampung lumpur semuanya sudah terisi. Bahkan, di kolam penampung terluar, yakni di bekas Perum Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS), lumpur sudah sejajar dengan permukaan tanggul. ”Kondisi seperti ini sangat membahayakan,” kata Kusairi.

Kolam tersebut bukanlah pembuangan lumpur yang terakhir, tetapi penampungan. Sebab, dalam Perpres No 14 Tahun 2007 disebutkan lumpur Lapindo harus dibuang ke laut melalui Kali Porong. Dengan demikian, laut adalah pembuangan terakhir.

SIDOARJO - Kabar dari pusat semburan lumpur Lapindo lama tak terdengar. Namun, tidak berarti lumpur sudah tidak menyembur lagi dari bekas lubang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News