CATAT! Dua Masalah Utama Dalam Menangani Korban KLB Asmat

CATAT! Dua Masalah Utama Dalam Menangani Korban KLB Asmat
Personel Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI KLB mengevakuasi seorang anak yang terkena campak dan gizi buruk. Mereka dirawat di Puskemas yang tersebar di beberapa Distrik Kabupaten Asmat. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Dalam upaya mempercepat penanganan korban Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua Barat, Personel Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI menghadapi dua kendala. Kedua masalah itu adalah masalah transportasi dan sinyal komunikasi.

“Kendala utama dalam penanganan KLB adalah transportasi, karena jarak kampung-kampung pedalaman Asmat cukup jauh. Demikian juga keterbatasan sinyal telekomunikasi sebagai sarana untuk melakukan koordinasi,” ucap Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba seperti siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa diterima Selasa (23/2).

Menurutnya, Personel Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI KLB terus melaksanakan pengobatan terhadap anak-anak yang terkena campak dan gizi buruk. Mereka dirawat di Puskemas yang tersebar di beberapa Distrik Kabupaten Asmat.

Sementara itu, pasien yang kondisinya parah dan harus mendapatkan penanganan serius di evakuasi menuju RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Senin (22/1/2018).

Berdasarkan data laporan Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI KLB menerangkan bahwa terdapat 51 orang anak yang dirawat inap di RSUD Agats dan 42 orang anak rawat inap di Aula GPI Betlehem yang berada di belakang rumah sakit. Pada hari kemarin, Senin (22/1) berhasil mengevakuasi 4 orang anak yang berasal dari Distrik Kopay Safan dan Distrik Sawaerma.

Para dokter spesialis dan paramedis tergabung dalam Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI KLB terus melakukan upaya evakuasi ke RSUD Agats guna mendapatkan penanganan intensif.

Adapun data sementara campak dan gizi buruk terhitung mulai tanggal 17-22 Januari 2018 wabah penyakit yang sudah mendapat pelayanan medis dari Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI terjadi di Kabupaten Asmat berjumlah 6.552 orang.

Mereka terdiri dari campak 463 orang, gizi buruk 142 orang, malaria 5 orang, TBC 4 orang, Dyapepsia/lambung 5 orang, imunisasi 5.368 orang, meninggal dunia 46 orang dan lain-lain 519 orang.(fri/jpnn)


Pasien yang kondisinya parah dan harus mendapatkan penanganan serius di evakuasi menuju RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News