Cegah Radikalisme, Pelajaran Agama Dikontrol

Cegah Radikalisme, Pelajaran Agama Dikontrol
Cegah Radikalisme, Pelajaran Agama Dikontrol
JAKARTA - Pemerintah segera mengkaji ulang pengajaran agama di sekolah-sekolah maupun Universitas untuk mencegah masuknya paham radikalisme seperti yang disebarkan kelompok NII (Negara Islam Indonesia). Disisi lain, wawasan kebangsaan juga akan ditingkatkan.

"Meningkatnya paham kekerasan di tengah-tengah masyarakat harus kita cermati. Kita prihatin, karenanya kami juga akan melihat lebih dalam yang berkaitan dengan kurikulum, pengajaran agama itu sendiri serta guru-guru agama dan sebagainya," ujar Menteri Agama, Suryadharma Ali usai memimpin rapat Komite Pendidikan di Kantor Wakil Presiden sore kemarin (26/4).

Dalam rapat itu, Menag mengungkapkan, Wakil Presiden Boediono meminta kepada Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh dan dirinya untuk mempertajam kembali program-program serta kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah maupun universitas. "Selain kualitas tenaga didiknya yang perlu ditingkatkan, ajaran agamanya juga perlu ada kontrol," katanya.

Menag mengaku sedang menunggu hasil penelitian dari Guru Besar Sosiologi Agama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , Prof DR.Bambang Pranowo yang menyatakan guru-guru agama saat ini semakin intoleran. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Bambang Pranowo untuk menjelaskan tentang hasil penelitiannya itu. "Kita akan minta dia datang untuk menjelaskan hasil penelitiannya," kata dia.

JAKARTA - Pemerintah segera mengkaji ulang pengajaran agama di sekolah-sekolah maupun Universitas untuk mencegah masuknya paham radikalisme seperti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News