Dari Bukan Siapa-siapa jadi Ngetop

Dari Bukan Siapa-siapa jadi Ngetop
Dari Bukan Siapa-siapa jadi Ngetop
NEW YORK - Kejadian di kamar 2086 Sofitel New York, Sabtu lalu (14/5) itu, tak hanya mengubah kehidupan Dominique Strauss-Kahn. Sang chambermaid yang mengaku jadi korban pelecehan seksual pria 62 tahun tersebut pun mengalami hal yang sama. Dari bukan siapa-siapa, perempuan 32 tahun itu mendadak menjadi pusat pemberitaan media.

Tak pernah terlintas dalam benak chambermaid yang namanya dirahasiakan itu bahwa tugas rutin yang dia jalankan siang itu bakal membuat dia berurusan dengan polisi. Seperti biasa, sebelum memasuki kamar suite di lantai 28 itu, perempuan berdarah Guinea tersebut menjalankan prosedur resmi Sofitel New York Hotel soal room service. Yakni, mengetuk pintu tiga kali dan mengucapkan kata housekeeping.

Tapi, rutinitasnya siang itu berubah menjadi mimpi buruk. Strauss-Kahn yang menginap di kamar bertarif USD 3.000 (sekitar Rp 25,6 juta) per malam itu tiba-tiba melakukan perbuatan tak senonoh. Managing director IMF itu menyentuh (maaf) payudara dan alat vital sang chambermaid, serta menyodorkan penisnya ke mulut perempuan yang baru tiga tahun bekerja di hotel mewah tersebut.

Akibat serangan Strauss-Kahn, celana dalam sang chambermaid terkoyak. Itulah yang lantas menjadi salah satu bukti kuat polisi untuk menjerat politikus senior Prancis itu dengan pasal pemerkosaan. Setelah berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Strauss-Kahn, sang chambermaid langsung mengontak adik laki-lakinya. "Seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat buruk terhadapku," katanya.

NEW YORK - Kejadian di kamar 2086 Sofitel New York, Sabtu lalu (14/5) itu, tak hanya mengubah kehidupan Dominique Strauss-Kahn. Sang chambermaid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News