Delapan Alasan Menerobos Tirai Bambu

Delapan Alasan Menerobos Tirai Bambu
Irwan Hidayat saat mengikuti pameran TTI di The Westin, Nanjing, Tiongkok Selatan.
Bukan Irwan Hidayat kalau tidak suka tantangan baru. Setelah satu dekade merajai pasar jamu dan minuman energi di tanah air, presiden direktur PT Sido Muncul ini mulai melirik ke Tiongkok. Negeri dengan penduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa yang bakal menjadi pemimpin ekonomi dunia, dan akan menggeser dominasi AS.

-------------------------------------

MENGAPA berani ekspansi ke RRC? Bukankah banyak pengusaha nasional yang “gembos” di negeri yang memiliki jalan tol terpanjang di dunia itu? Banyak juga pengusaha yang tertipu karena problem bahasa dan budaya di republik yang punya jalur kereta api terpanjang di dunia itu? Apa yang membuat Irwan pede berbisnis di sana? Apalagi, Tiongkok adalah “Negeri Jamu”? Negeri pengobatan tradisional dan alternatif? Sekaligus negeri yang ilmu kedokterannya sangat maju?

Irwan Hidayat sudah bulat, tak bisa ditawar-tawar. “Delapan alasan saya masuk ke Tiongkok melalui pintu Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsi. Pertama, saya tidak akan ekspansi kalau produk-produk saya belum kokoh di dalam negeri. Tolak Angin, Kuku Bima Ener-G, Kopi Jahe, Kopi Ginseng, dan bahan baku herbal saya sudah diterima pasar dalam negeri, karena sudah melewati uji toksinitas dan uji laboratorium,” jawab Irwan saat presentasi di Trade, Tourism, Investment (Education-Health-Service) di The Westin Nanjing, lalu.

Bukan Irwan Hidayat kalau tidak suka tantangan baru. Setelah satu dekade merajai pasar jamu dan minuman energi di tanah air, presiden direktur PT

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News