Delapan Alasan Menerobos Tirai Bambu

Delapan Alasan Menerobos Tirai Bambu
Irwan Hidayat saat mengikuti pameran TTI di The Westin, Nanjing, Tiongkok Selatan.
Kelima, Indonesia adalah negeri yang memiliki lebih banyak dan lebih lengkap keanekaragaman hayati yang bisa tumbuh dan dikembangkan. Tiongkok itu hanya sekitar 3.500 jenis. “Indonesia 7.000 lebih jenis tumbuhan, akar-akaran, kulit pohon, kayu, ranting, yang memiliki khasiat yang tinggi. Semua kita punya? Kita lebih kaya potensi alam? Tiongkok empat musim, lebih sulit tanam menanam? Tantangan alamnya lebih sulit,” paparnya.

Anda pasti tidak percaya? Pengobatan tradisional Tiongkok selama ini dianggap paling hebat di dunia? “Kalau teknologi, teknis, bisa jadi begitu. Tetapi, bahan baku obat-obatan tradisionalnya, kita lebih kaya. Beberapa pengusaha jamu tradisional Tiongkok saja banyak memesan bahan baku herbal ke Sido Muncul kok? Mereka mengirimkan sampel, nama pohon, dan kandungan yang dibutuhkan, dan kita punya. Di daerah tropis itu bisa hidup semua,” ucap generasi ketiga dari pendiri pabrik jamu yang dibangun sejak 1951 itu.

Irwan mencontohkan pohon yang di Tiongkok disebut xuejie, bahasa  Latinnya resina draconis dan sangusis draconis. Pohon itu dalam bahasa Inggris dikenal dengan dragon blood tree, pohon darah naga. “Pohon ini berkhasiat untuk mengurangi kekentalan darah. Jenis ini langka di Tiongkok, tetapi banyak di Indonesia. Belum lagi jenis-jenis biota laut, wah kita gudangnya,” tutur suami Sinta Ekoputri Sujarwo itu. Lalu? (bersambung/don)

Bukan Irwan Hidayat kalau tidak suka tantangan baru. Setelah satu dekade merajai pasar jamu dan minuman energi di tanah air, presiden direktur PT


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News