Diskriminasi dan Intoleransi di Papua Harus Segera Diakhiri

Diskriminasi dan Intoleransi di Papua Harus Segera Diakhiri
Diskriminasi dan Intoleransi di Papua Harus Segera Diakhiri

jpnn.com - JAKARTA - Laskar Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) menilai peristiwa pembakaran musala di Tolikara, Papua menjadi alarm bagi umat Islam dan negara tentang pentingnya toleransi dan kebebasan beragama. Menurut Ketua Umum DPP Laskar Aswaja, Adi Permana, intoleransi beragama di Papua sudah berjalan sistematis.

Adi menuturkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, larangan pembangunan gereja di luar denominasi gereja tertentu ataupun tempat ibadah agama lain tidak hanya terjadi di Tolikara. Sebab, larangan serupa juga ada di Yahukimo, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Puncak Jaya, Puncak Yalimo dan Lanni Jaya.

“Dominasi dan hegemoni agama tertentu terhadap umat muslim di Papua nyata terjadi. Buktinya  adanya larangan pembangunan masjid maupun musala di semua daerah pegunungan Papua,” ujar Adi dalam siaran pers ke media, Selasa (21/7) malam.

Lebih lanjut Adi mengatakan, aparat keamanan maupun intelijen perlu mendalami informasi tentang adanya surat edaran yang membatasi ruang gerak warga tertentu dalam menjalankan peribadatan. Menurutnya, pembiaran atas praktik intoleransi justru akan merugikan Papua dan NKRI.

Adi menambahkan, tidak semestinya karena alasan demi NKRI lantas lantas terjadi pembiaran terhadap intoleransi. Penegakan hukum yang adil dan transparan pun harus dilakukan untuk menghilangkan praktik diskriminasi dan intoleransi.

“Jadi jangan sampai aparatur pemerintah dan penegak hukum di Papua terkesan melakukan pembiaran bahkan melanggengkan praktik-praktik intoleransi beragama di sana. Praktik itu  harus segera dihentikan secepatnya," pintanya.

Selain itu Adi juga mengharapkan kaum muslim tetap menampilkan wajah Islam yang membawa rahmat bagi semua pihak dengan mengedepankan toleransi beragama. “Mari bersama-sama meperjuangkan toleransi beragama dengan menerapkan prinsip Islam rahmatan lil alamin di Indonesia terutama di tanah Papua," pungkasnya.(ara/jpnn)

 

JAKARTA - Laskar Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) menilai peristiwa pembakaran musala di Tolikara, Papua menjadi alarm bagi umat Islam dan negara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News