Dua Aliansi BEM Beda Sikap, Satunya Justru Mengawal UU Cipta Kerja

jpnn.com, LAMPUNG - Dua aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) punya cara berbeda menyikapi polemik Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja atau UU Ciptaker, yang disetujui dan telah diserahkan DPR kepada Presiden Joko Widodo.
BEM Seluruh Indonesia/SI sudah beberapa kali menggelar aksi turun ke jalan demi menolak omnibus law UU Ciptaker. Yang terakhir berlangsung Selasa (20/10) kemarin, di kawasan Patung Kuda, tak jauh dari Istana Merdeka.
Sebaliknya BEM Nusantara Sumatera se-Indonesia menempuh pendekatan berbeda. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, dan pelajar untuk menahan diri dalam menyuarakan aspirasi soal omnibus law itu.
Ridho Alamsyah selaku Koordinator Daerah Sumatera Utara BEM Nusantara dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (21/10) mengatakan akan lebih baik jika penolakan terhadap UU Ciptaker disampaikan dengan rekomendasi-rekomendasi.
Menurut Ridho, BEM Nusantara Sumatera se-Indonesia juga telah menggelar konsolidasi menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020.
Forum itu berlangsung di Gedung LPMP Provinsi Lampung pada Selasa (20/10) malam, dan dihadiri 80 peserta dari perwakilan berbagai universitas. Konsolidasi itu juga membahas perkembangan kondisi Tanah Air.
"BEM Nusantara melakukan konsolidasi untuk menyikapi kondisi saat ini dengan mengedepankan diskusi intelektual untuk nantinya akan keluar rekomendasi dan diteruskan ke pemerintah," ucap Ridho.
BERITA TERKAIT
- Rano Karno Kabarkan Kondisinya Usai Operasi Jantung
- BEM-SI Minta Komjen Sigit Selesaikan Kasus HAM Termasuk Enam Laskar FPI
- 3 Warna Keberuntungan Bisa Kamu Temukan di Lipstik
- Mengemudi sambil Mabuk, Park Si Yeon Minta Maaf
- 'Si Juki Anak Kosan' Series Tayang Akhir Januari
- Drs Mahalisi Meninggal Dunia Usai Dilantik, Bupati Joncik: Beliau Masuk Ruangannya Saja Belum