Erupsi Sinabung Semakin Menjadi

Erupsi Sinabung Semakin Menjadi
Lava pijar terlihat turun dari puncak Gunung Sinabung diambil dari Desa Sukandebi, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Jumat (3/1) malam. Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Sabtu (4/1) semakin menjadi-jadi. Sejak pagi hingga siang gunung itu tak berhenti berepusi bahkan mengeluarkan awan panas.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi melaporkan ke Posko BNPB bahwa aktivitas Sinabung hingga siang ini masih tinggi. Suplai magma dari dalam dan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung.

"Sejak pagi hingga pukul 13.00 tercatat sekitar 30 kali erupsi dengan tinggi asap dua hingga empat kilometer," kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (4/1).

BNPB melaporkan pukul 11.00 hingga 13.30 erupsi rata-rata hanya berselang 10 menit hingga 30 menit. Guguran awan panas mencapai 60 kali dengan jarak luncur sejauh dua hingga lima km ke arah tenggara. "Besaran awan panas juga lebih besar dibandingkan sebelumnya," ungkap Sutopo.

Pada Jumat (3/1) tercatat 172 kali awan panas dengan jarak luncur dua hingga empat km ke tenggara. Terjadi 32 kali letusan, tinggi kolom erupsi dua hingga enam km.

Sementara gempa Hybrid berkisar 400 hingga 600 perhari. "Gempa hybrid awalannya frekwensi tinggi diikuti frekwensi rendah, mencirikan pembentukan atau pertumbuhan kubah lava," jelasnya.

Karena peningkatan ancaman awan panas, itu maka penduduk Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada 6,5 km tenggara dari kawah pada Jumat telah diungsikan. Jumlah pengungsi hingga saat ini mecapai 20.331 jiwa atau 6.336 kepala keluarga di 32 titik. "Kedua desa tersebut berada di jalur awan panas," katanya.

Masa tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung telah diperpanjang  5 hingga 18 Januari 2014. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan pemerintah," pungkasnya. (boy/jpnn)


JAKARTA - Erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Sabtu (4/1) semakin menjadi-jadi. Sejak pagi hingga siang gunung itu tak berhenti berepusi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News