Fahd Mengaku Anak Buah Priyo Budi Santoso

jpnn.com - JAKARTA -- Para pejabat di Kementerian Agama mengaku sering dihubungi maupun dikunjungi oleh Fahd A Rafiq yang mengaku adalah utusan dari Senayan alias DPR RI. Fahd dianggap sebagai salah satu utusan Senayan yang terus menguber-uber para pejabat Kemenag untuk mendapatkan pengurusan proyek penggandaan Alquran untuk tahun anggaran 2011 dan 2012.
Hal ini diakui oleh mantan Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Abdul Karim yang menjadi saksi di sidang kasus dugaan korupsi dalam proyek penggandaan Alquran di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, (20/1). Sidang ini beragendakan pemeriksaan untuk terdakwa mantan pejabat Kementerian Agama Ahmad Jauhari.
Saat beraksi, Fahd mengaku utusan dari sejumlah politikus Partai Golkar. Di antaranya mantan anggota DPR RI Zulkarnaen Djabar dan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso. Nama Priyo ini diakui saat Jaksa Penuntut Umum KPK memperdengarkan rekaman pembicaraan antara Fahd dan Abdul Karim pada 29 September 2011.
"Assalamalaikum, Pak Karim saya Fahd A. Rafiq staf khususnya Pak Priyo Budi Santoso yang kemarin. Saya diminta Pak Dirjen Bimas (Nasaruddin Umar-sekarang Wamenag) hubungi bapak," ujar Fahd dalam rekaman itu.
Karim dalam pembicaraan itu tampak belum mengingat jelas nama Fahd. Oleh karena itu, Fahd memperkenalkan kembali namanya.
"Saya Fahd A. Rafiq pak, stafnya Pak Priyo Budi Santoso. Saya dihubungi sama Pak Dirjen dibilang koordinasi dengan bapak dan Pak Mashuri. Soal injil itu. Kristen kan sudah ada injilnya, masa kita tidak. Saya mau koordinasi itu," papar Fahd.
"Iya, iya," jawab Karim di ujung telepon.
Pembicaraan yang hanya berlangsung sekitar 5 menit itu lebih banyak dijawab Karim dengan persetujuan. Ia pun setuju Fahd menemuinya saat itu membahas proyek tersebut.
JAKARTA -- Para pejabat di Kementerian Agama mengaku sering dihubungi maupun dikunjungi oleh Fahd A Rafiq yang mengaku adalah utusan dari Senayan
- 33.000 Warga Gaza Terima Bantuan BAZNAS Lewat Program Padat Karya
- Puluhan Insan Pegadaian Ikuti Pelatihan Calon Penyuluh Antikorupsi dari KPK
- Selama Triwulan I 2025, Bea Cukai Kudus Amankan 9,9 Juta Rokok Ilegal
- Kemiskinan Jatim Turun Signifikan, Kerja Nyata Khofifah Jadi Acuan Daerah Lain
- Kemenag Tetapkan Target Zakat Nasional Rp 51 Triliun dalam RKAT 2025
- Zarof Ricar Pernah Terima Rp 50 M Terkait Perkara Gula, Ini Pengakuannya