Fahri Hamzah: Jokowi Pasti Berat Menjawab 65 Pertanyaan

Fahri Hamzah: Jokowi Pasti Berat Menjawab 65 Pertanyaan
Fahri Hamzah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 akan diikuti dua pasangan, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menilai dengan komposisi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang ada, perang simbolik di Pilpres 2019 akan berkurang.

Mantan wakil sekretaris jenderal (wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan tidak ada benturan kuat yang akan terjadi jika melihat komposisi kandidat-kandidat tersebut.

“Tidak ada benturan yang terlalu kuat karena secara simbolik Pak Jokowi mengambil ulama sebagai calon wakil presiden, sementara Pak Prabowo yang diduga akan memakai ulama justru tidak memakai ulama (sebagai cawapres) dalam pertarungan ini,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/8).

Karena itu, menurut Fahri perang simbolik akan berkurang. Hanya saja, kata Fahri, meskipun perang simboliknya berkurang, sebuah Pilpres tetap akan hangat. Fahri pun mendorong para calon melakukan pertarungan pikiran maupun ide-ide. Terutama petahana Jokowi. “Paling berat Pak Jokowi, kenapa, karena utang janjinya banyak sekali,” katanya.

Menurut Fahri, daftar utang janji-janji Jokowi ini akan ditanya satu per satu oleh publik. Karena itu, lanjut dia, Jokowi harus menyadari bahwa yang bersangkutan perlu menjawab janji-janji kampanyenya itu karena akan ditanyakan dalam perdebatan.

“Pasti ditanya. Ada 65 sampai 100 janji, bagaimana jawabannya, mulai dari buyback Indosat, memperbesar Pertamina dan lain-lain, ada banyak sekali,” ungkap Fahri.(boy/jpnn)


Perang simbolik memang berkurang tapi Pilpres tetap akan hangat. Karena itu, perlu mendorong para capres melakukan pertarungan ide-ide terutama capres petahana.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News