Gagasan Unas Tanpa Pengawas Mulai Tuai Dukungan

PGRI Ingatkan Kualitas Soal Harus Prima

Gagasan Unas Tanpa Pengawas Mulai Tuai Dukungan
Gagasan Unas Tanpa Pengawas Mulai Tuai Dukungan
Melalui pemutusan keterlibatan guru pengawas dalam pelaksanaan unas ini, otomatis di setiap ruang ujian hanya ada siswa peserta ujian dan soal ujian. Dengan demikian, satu mata rantai potensi kecurangan unas berhasil dihapus. Ditambah dengan variasi soal unas yang berbeda antar siswa dalam satu ruang ujian, potensi kecurangan semakin kecil lagi.

 

"Sikap PGRI mendukung total kebijakan-kebijakan yang arahnya meningkatkan kejujuran pelaksanaan unas. Terutama bagi para siswa," tutur Sulistyo. Meskipun begitu, pria yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu mengingatkan Kemendikbud jika kebijakan unas tanpa menggunakan guru pengawas ini menimbulkan kosekuensi lain.

 

Di antara konsekuensi yang harus ditangkap Kemendikbud sejak saat ini adalah, urusan penyiapan soal. Selama ini, Sulistyo mengamati jika kualitas soal sering kacau. "Entah itu soal percetakannya, ataupun terkait kandungan soal itu sendiri," kata dia.

Jika dalam pelaksanaan unas tanpa guru pengawas kualitas soal ujian tidak diperbaiki, siswa akan kebingungan untuk bertanya ketika menemukan soal atau pertanyaan yang rusak atau sulit dimengerti. Sebelum benar-benar menjalankan kebijakan ini, Sulistyo berharap Kemendikbud perlu membuat semacam percobaan dulu. "Jangan sampai niatnya bagus, tetapi dalam pelaksanaannya nanti malah mengacaukan unas," kata dia.

 

JAKARTA - Gagasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan ujian nasional (unas) tanpa ada guru pengawas di setiap ruang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News