Gas Tersendat, Eropa Ancam Balik ke Nuklir
Rabu, 07 Januari 2009 – 01:33 WIB

Foto REUTERS
Menjelang pertemuan penting tersebut, sejumlah pemimpin Eropa melayangkan ancaman mereka ke Rusia dan Ukraina. Bulgaria, misalnya. Negara yang hampir seluruh kebutuhan energinya dipenuhi Gazprom itu menyatakan niatnya untuk membuka kembali fasilitas nuklir yang sudah tutup. Dengan demikian, masyarakat Bulgaria tidak perlu lagi bergantung pada suplai gas Rusia.
Baca Juga:
Dimitar Gogov, pimpinan operator pipa gas Bulgaria Bulgargaz, mengatakan bahwa persediaan gas mereka hanya bisa menyokong kebutuhan energi masyarakat beberapa hari saja. ”Karena itu, dalam waktu dekat, kami akan memulai kembali aktivitas nuklir di Unit 3 Reaktor Kozlodui,” tandas Presiden Georgi Parvanov kepada Agence France-Presse. Reaktor berkekuatan 440 megawatt itu resmi ditutup pada 1 Januari 2007. (hep/ami)
MOSKOW – Krisis gas di Eropa akibat perselisihan harga Rusia dan Ukraina, sebagai masing-masing berfungsi sebagai pengirim dan penyalur, semakin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza