Germo Menyamar Menjadi Pemijat

Germo Menyamar Menjadi Pemijat
Germo Menyamar Menjadi Pemijat
Kehidupan malam tidak lepas dari peran para germo. Di Tasikmalaya, banyak germo yang menyamar sebagai tukang pijat. Ia beroperasi di hotel atau di losmen-losmen. Berikut penelusurannya.

Sebut saja namanya Mang Ujang. Usianya 58 tahun. Pria asal Garut ini sudah mengabdikan diri sebagai pemijat lebih dari separoh hidupnya. "Namun, baru sekitar 11 tahun saya menjadi agen penghibur, "kata Mang Ujang. Mang Ujang mengaku sudah banyak melayani tamu hotel di kota ini. Bahkan, kata dia, dia sudah punya pelanggan setia sejak 10 tahun lalu. "Kalau ke Tasik, saya yang menservis. Dia suka dengan yang baru-baru," kata Mang Ujang.Dalam rentang waktu itu, banyak pengalaman yang sudah dialaminya, termasuk pengalaman menjadi petunjuk bagi pria hidung belang yang memerlukan selimut hidup (wanita bispak).

“Para tamu hotel sudah tahu, saya bisa menyediakan wanita teman tidur. Kalau disuruh ya saya sediakan. Tapi kalau nggak disuruh mah nggak nawarin,” katanya.Ternyata Mang Ujang tak basa-basi. Buktinya ketika diminta menyediakan wanita pemuas nafsu. Tak kurang dari 10 menit, dia sudah mengantarkannya ke sebuah kamar di hotel di kawasan itu.

Tiba di kamar yang ditunjuk, tok-tok-tok terdengar suara kamar diketuk. Ketika dibuka, nampak salah seorang perempuan muda dengan membentang senyum. Sebut saja nama perempuan itu adalah Bunga.

Dia dengan ramah masuk ke kamar berukuran sekitar 3x3 meter. Aroma tubuhnya yang harum tercium ketika berada di kamar.

Kehidupan malam tidak lepas dari peran para germo. Di Tasikmalaya, banyak germo yang menyamar sebagai tukang pijat. Ia beroperasi di hotel atau di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News