Harimau Sumatera Kedua, Setelah ''Si Gendut'' Panda

Harimau Sumatera Kedua, Setelah ''Si Gendut'' Panda
Foto: Don Kardono
Asyik sekali minum cappuccino di cuaca siang yang berkisar di 3-7 derajad Celcius. Perempatan jalan dan aspal di squere itu dicuci, sehari sekali. Disemprot air bersih, sehingga terlihat bersih dari segala macam kotoran burung merpati dan burung gagak hitam yang berkeliaran bebas, dan bersarang di pepohonan kiri-kanan jalan itu. Tidak terdengar keraguan dan ketakutan orang akan H5N1, yang di Indonesia disebut dengan virus flu burung di sana.

Saya kagum dengan manajemen zoo, park, dan museum yang terintegrasi dengan sempurna di sana. Masuk zoo atau kebun binatang itu sendiri tidak terlalu mahal, hanya Rp 60 ribuan untuk dewasa, dan anak-anak di bawah 12 tahun gratis. Bersih, rapi, dan semua toiletnya wangi dan kering. Di situ pula warga Jepang biasa berjalan-jalan dengan mengajak binatang piaraannya. Ada aneka anjing, kucing, bahkan kelinci pun dibiarkan duduk di pundak, sambil diajak berjalan-jalan.

Museum Seni Nasional tertua di Jepang juga dibangun di sana sejak 1872. Lebih dari 110.000 objek yang dipamerkan di museum itu. Penjelasannya selain berhuruf kanji bahasa Jepang, juga dilengkapi bahasa China, Inggris, Prancis, Jerman, Korea dan Spanyol.

Lagi-lagi saya susah membandingkan dengan Museum Fatahilah di Kota Lama Jakarta, termasuk Museum Wayang yang ada di sampingnya. Terus terang saya bermimpi, Indonesia yang kaya akan sejarah dan artefak peninggalan masa lalu itu punya museum yang lengkap, hebat, bersih, nyaman, dan menjadi sumber ilmu yang bermanfaat. Jangan sampai, untuk menemukan sejarah Betawi, Jawa, Sunda, Borneo, Celebes, Andalas, Lombok, Bali sampai Papua, anak cucu kita harus terbang tujuh jam ke Tokyo? Juga jangan sampai, hanya untuk melihat Harimau Sumatera, Komodo, dan Anoa saja, harus mendarat ke Ueno Park, Jepang? (bersambung).

Dari sarang rayap di G-16 (Ginza Line, jalur warna kuning, red), saya menapaki jalan tembus ke Distrik Taito. Sekali menyeberang sudah berjumpa Ueno


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News