Hutan Bakau Disulap Jadi Tambak Pejabat

Hutan Bakau Disulap Jadi Tambak Pejabat
Hutan Bakau Disulap Jadi Tambak Pejabat
RAHA -  Sulit menemukan kawasan hutan mangrove (bakau) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Pesisir pantai sudah disulap menjadi lahan tambak yang sebagian pemiliknya didominasi para pejabat. Warga sekitar pesisir di daerah itu pun protes dan menggelar demonstrasi di DPRD Muna.

Massa menyebut, daerah-daerah yang dulu memiliki hutan bakau, kini telah berubah menjadi areal pertambakan. Daerah Petiro terdapat 200 hektar tambak, Langku-langku 50 hektar, Oensuli 250 hektar, Kusambi 200 hektar, Latawe 50 hektar dan Napalakura 150 hektar. " Telah terjadi kerusakan hutan mangrove dalam skala besar dan sampai detik ini masih terjadi," ungkap La Ode Amsir Iga, wakil masyarakat pesisir.

Anehnya, bila masyarakat kecil yang menebang pohon bakau untuk perumahan, maka aparat secepat mungkin menangkap dan mengadili. Beda halnya dengan pejabat yang secara besar-besaran meratakan hutan mangrove untuk dijadikan pertambakan, tidak tersentuh. Amsir menyebut hutan mangrove di Oensuli yang kini diubah menjadi tambak, memang dikuasai para pejabat.

"Padahal bakau ini sangat penting untuk menjaga kampung-kampung di pesisir dari ancaman gelombang laut. Karena itu, Kami menolak segala alasan pemerintah untuk melakukan pembabatan hutan bakau yang berada di pesisir Muna. Kami meminta Dinas Kehutanan untuk mengadili pelaku yang telah merusak hutan mangrove," desaknya.

RAHA -  Sulit menemukan kawasan hutan mangrove (bakau) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Pesisir pantai sudah disulap menjadi lahan tambak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News