Ini Memang Kelalaian Kami

Ini Memang Kelalaian Kami
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Foto: Arundono/JPNN
Menurutnya, hingga saat ini tidak pernah ada alat ukur yang dapat menggukur tingkat kompetensi guru. Maka dari itu, meskipun UKG ditolak habis-habisan oleh sebagian kalangan guru, pemerintah tetap percaya diri untuk menjalankan program ini.

Tuntutan kompetensi guru macam apa yang diinginkan, tatkala Kemendikbud sendiri kompetensinya masih amburadul dalam menyelenggarakan UKG? Apakah dana Rp50 miliaran untuk kegiatan ini hanya akan terbuang percuma? Nuh sih bilang, dari kegiatan UKG ini akan menghasilkan peta termahal yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Berikut petikan wawancara  wartawati JPNN, Nicha Ratnasari dengan Mohammad Nuh di ruang kerjanya usai Sidang Kabinet Terbatas bidang Pendidikan di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (31/7) sore.


Bagaimana pendapat Anda dengan pelaksanaan UKG ini?

Alhamdulillah pelaksanaan UKG hingga saat ini berjalan lancar meskipun memang ada hambatan atau trouble jaringan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) di beberapa daerah. Namun itu semua secara perlahan sudah bisa diatasi karena tim kami turun langsung untuk memberikan panduan untuk menjalankan program UKG.

MESKI mendapat penentangan dari sebagian guru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tetap bersikeras menggelar Uji Kompetensi Guru (UKG)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News