Ini Peyebabnya Pria Sulit Dipercaya Jadi Korban Pelecehan Seksual

Ini Peyebabnya Pria Sulit Dipercaya Jadi Korban Pelecehan Seksual
Ilustrasi - Kampanye edukasi pelecehan seksual, korban tidak perlu takut melapor untuk diproses hukum. Foto: Ricardo/jpnn.com

“Saya percaya itu memengaruhi secara fisik dan psikis karena dia memikul beban yang besar,” kata perempuan yang juga aktif menjadi pembina di Yayasan Pulih itu.

Seorang pegawai laki-laki di KPI Pusat berinisial MS sebelumnya menceritakan perundungan dan pelecehan seksual yang dialaminya melalui sebuah surat terbuka yang beredar di media sosial.

Dalam surat tersebut MS juga secara gamblang menyebutkan nama-nama pegawai KPI sebagai terduga pelaku yang semuanya laki-laki.

“Perundungan dan pelecehan seksual, dua-duanya ini benar-benar bisa membuat seseorang merasa tidak berdaya dan kehilangan kepercayaan diri. Dampaknya bisa membekas selama bertahun-tahun dan sangat negatif,” tutur Livia.

Menurutnya, kasus MS yang mencuat di publik memberi ruang serta momentum untuk ditelaah lebih jauh.

Livia merujuk pada data LPSK bahwa selama ini sangat jarang laki-laki penyintas kekerasan seksual yang melapor, entah yang terjadi pada lingkup keluarga/rumah, sekolah, perguruan tinggi, tempat ibadah, hingga tempat kerja.

“Kalau laki-laki yang mengalami kekerasan seksual pada usia dewasa, saya belum pernah mendampingi."

"Memang, waktu itu pernah mendampingi laki-laki dewasa yang jadi korban dan meminta bantuan perlindungan ke LPSK, tetapi sebenarnya peristiwa kekerasannya terjadi pada saat dia masih anak-anak,” katanya.

Masyarakat Indonesia sulit percaya pria menjadi korban pelecehan seksual, ini penyebabnya.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News