Jangan Salah, Gejala Diabetes Tidak Selalu Bisa Dideteksi

Jangan Salah, Gejala Diabetes Tidak Selalu Bisa Dideteksi
Ilustrasi logo pria dan wanita. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - APAKAH Anda berpikir semua gejala pada penderita diabetes itu sama? Belum tentu.

Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. DR dr. Ketut Suastika mengatakan, ada sejumlah gejala yang bisa dikenali untuk mendeteksi kondisi seseorang dengan diabetes, tetapi gejala ini tak selalu jelas.

" Diabetes penyakit kronik yang ditandai peningkatan kadar glukosa darah dengan gejala klasik seperti banyak makan, banyak minum, banyak kencing dan berat badan turun," kata dia dalam virtual media gathering bertema "Pantang Menyerah, Siaga Gula Darah", hasil kerja sama PERKENI dan Good Doctor Technology Indonesia, Senin.

" Gejala tidak selalu jelas terkadang pasien sudah jatuh pada komplikasi," jelas dia.

Di sisi lain, terkadang gejala antara satu pasien dan lainnya tidak sama sehingga pemeriksaan kadar gula darah menjadi anjuran dokter.

Pemeriksaan ini bisa dilakukan acak atau sewaktu-waktu, saat berpuasa, atau menjalani tes HbA1c.

Sebelumnya, Presiden Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PB PERSADIA) Dr. dr. Sony Wibisono menuturkan, pemeriksaan gula darah bisa dilakukan setahun sekali (jika tak ada riwayat keluarga dengan diabetes), sekaligus melakukan pemeriksaan medis menyeluruh.

" Kalau masih normal semua, periksa mungkin bisa 2-3 tahun sekali," kata Sony.

Gejala diabetes pada penderitanya belum tentu sama sehingga pemeriksaan kadar gula darah menjadi anjuran dokter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News