Kadin Indonesia Menjawab Kegelisahan Para Buruh Soal Kesejahteraan

Kadin Indonesia Menjawab Kegelisahan Para Buruh Soal Kesejahteraan
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid pada acara penandatanganan MOU antara Kadin Indonesia dengan 20 Konfederasi Buruh seluruh Indonesia di Lapangan Panahan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/4/2023). Foto: Dok. Kadin Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Hari Buruh di mata Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia adalah kesempatan untuk membangun dialog dan kolaborasi yang intens dalam rangka memperkuat perekonomian Indonesia dan menjamin kesejahteraan yang inklusif, termasuk bagi segenap buruh dan pekerja di Indonesia.

Langkah strategis yang diambil Kadin Indonesia adalah menyediakan kesempatan pembelajaran, pendampingan, dan bursa kerja yang luas bagi para buruh dan pekerja di seluruh Indonesia untuk terus beradaptasi dengan tuntutan dan tren industri serta dunia kerja saat ini.

Hal tersebut telah tertuang dalam komitmen bersama melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang dilakukan bersama-sama antara KADIN Indonesia dan 20 Konfederasi atau Serikat yang menaungi para buruh dan pekerja seluruh Indonesia terkait kerja sama vokasi melalui peluncuran platform “Kadin for Naker,” di Lapangan Panahan, Gelora Bung Karno, Minggu (30/4/2023).

Hadir dalam seremoni penandatanganan tersebut Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban, serta sejumlah perwakilan dari KADIN Indonesia dan Serikat Buruh seluruh Indonesia.

Arsjad mengatakan momentum hari buruh menjadi saat yang tepat untuk berdialog dan membangun kolaborasi yang erat antara pengusaha, buruh, dan pekerja.

Langkah solutif harus dikedepankan untuk memastikan buruh dan pekerja mendapat tempat yang layak di tengah tantangan ekonomi nasional yang semakin dinamis dan kompetisi di pasar tenaga kerja yang semakin ketat, terutama di era globalisasi dan revolusi 4.0 saat ini.

Indonesia juga terus bergerak untuk mengejar visi Indonesia emas 2045, yaitu tampil sebagai negara dengan kekuatan ekonomi lima besar di dunia.

Selain lapangan pekerjaan, peran ketenagakerjaan yang terampil, kompetitif, dan produktif menjadi penting untuk mewujudkan visi tersebut, terutama menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan kesejahteraan untuk para buruh, pekerja, dan masyarakat menjadi tujuan akhir.

Kadin membangun dialog dalam rangka memperkuat perekonomian Indonesia dan menjamin kesejahteraan yang inklusif, termasuk bagi segenap buruh dan pekerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News