Kakak Korban Mapala UII: Nyawa Harus Dibayar Nyawa

Kakak Korban Mapala UII: Nyawa Harus Dibayar Nyawa
Syafaah, Ibunda Ilham Nur Padmi Listiadi, menangis. Foto: TONI/LOMBOK POST/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Jenazah Ilham Nurpadmi Listiadi, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta korban diksar Mapala, dibawa ke kampung halamannya di Desa Pringgasela Lombok Timur (Lotim), NTB, Rabu, kemarin (25/11).

Jenazah mahasiswa semester IV Jurusan Fakultas Hukum itu tiba sekitar pukul 10.00 Wita.

Pantuan Radar Lombok (Jawa Pos Group), ratusan warga dan keluarga dekat korban menyemut di rumah duka menunggu kedatangkan jenazah.

Begitu jasad tiba, keluarga korban tak kuasa menahan tangis dan suasana duka pun pecah. Bahkan orang tua dan kakak kandung Ilham, teriak histeris melihat adiknya pulang dalam kondisi tak bernyawa.

“Saya tidak terima, perbuatan para pelaku. Nyawa harus dibayar dengan nyawa,” teriak Fadli kakak korban.

Keluarga dekat yang lain mencoba untuk menenangkan Fadli. Nasehat dari keluarga yang lain berulang kali diucapkan ke Fadli agar iklas dan mendoakan yang terbaik bagi sang adik.

Namun itu masih belum mengubah emosi Fadli dengan musibah yang menimpa adiknya. “Mereka harus dihukum seberat-beratnya,” sebut Fadli.

Sementara Safaah, ibu korban, hanya tersedu menangis melihat peti jenazah anaknya.

Jenazah Ilham Nurpadmi Listiadi, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta korban diksar Mapala, dibawa ke kampung halamannya di Desa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News