Karyono: Jangan Sekadar Teks Pidato Tanpa Aksi Nyata

Karyono: Jangan Sekadar Teks Pidato Tanpa Aksi Nyata
Presiden Jokowi dengan pakaian adat Badui. Foto: IG@jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyampaikan harapannya terhadap pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Senayan, Jakarta, Senin (16/8).

Menurut Karyono, pidato tersebut cukup memberikan optimisme.

Namun, dia berharap tidak hanya sekadar teks pidato tanpa aksi nyata.

"Skema kebijakan yang disertai proyeksi sebagaimana disampaikan presiden diharapkan tidak berhenti di atas kertas."

"Jangan sekadar menjadi teks pidato tanpa aksi nyata," ujar Karyono.

Menurutnya, pidato kenegaraan yang disampaikan presiden telah menjadi dokumen negara.

Karena itu isi pidato presiden harus direalisasikan.

Dia berharap semua pejabat pemerintahan di bawah presiden harus mewujudkan apa yang menjadi arahan presiden.

Misalnya, Presiden Jokowi minta harga tes PCR diturunkan ke kisaran Rp 450-550 ribu dan beberapa jenis obat penangan COVID-19 gratis.

Kemudian soal ketersediaan dan keterjangkauan harga obat, perlunya akselerasi vaksinasi, sinergitas kebijakan dan koordinasi antar-lembaga harus dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh pihak yang bertanggung jawab.

Begitu pula arahan presiden terkait percepatan dan efektivitas bantuan sosial, penting segera terealisasi dan tepat sasaran.

Baik itu program keluarga harapan, kartu sembako, diskon listrik, subsidi gaji, bantuan produktif usaha mikro dan bantuan sosial tunai.

Kemudian, BLT Dana Desa, program kartu pra-kerja, subsidi kuota internet untuk daerah-daerah PPKM yang diberikan kepada tenaga kependidikan, murid, mahasiswa, guru, dan dosen.

Karyono berharap pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo tidak sekadar teks pidato tanpa aksi nyata.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News