Kementan Lirik Potensi Lahan di Ciwidey Bandung

Sukseskan Swasembada Bawang Putih 2012

Kementan Lirik Potensi Lahan di Ciwidey Bandung
Kelompok tani bawang putih Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey. Foto: Humas Kementan

“Wilayah kami tidak mengenal off season karena air tersedia sepanjang tahun. Kekurangan pasokan biasanya kami mengambil dari tegal,” ungkapnya.

“Permintaan pasokan selama ini dari Jakarta Bandung, Bogor. Permintaan Kebutuhan setiap hari 400 hingga 600 atau 3,6 ton per minggu dengan harga Rp. 15.000 per kg,” sambungnya.

Untuk diketahui, pertanaman pada bulan Oktober - November di Ciwidie dan sentra lainnya di peruntukkan untuk kebutuhan imlek di bulan Januari sampai pertengahan Februari dengan rata rata permintaan 5.000 - 7.000 kg per hari, harga rata 17-25 ribu per kg.

Menurut Agung Sunusi Kasubdit Bawang dan Sayuran Umbi Direktorat Jenderal Hortikultura bahwa Kabupaten Bandung sangat potensial untuk pengembangan bawang putih sekaligus menjadi penyangga nasional setelah Sembalun Lotim, Temanggung dan Magelang.

Selama 2 tahun terakhir alokasi APBN dialokasikan untuk support bantuan benih, pupuk organik, pupuk kimia, alsintan berupa kultivator dan pompa air serta bahan pengendali OPT ramah lingkungan.

“APBN hanya sebagai stimulan sehingga partisipasi dan swadaya petani menjadi salah kunci keberhasilan pengembangan bawang Putih nasional,” jelas Agung.

Disamping itu, kata Agung, mengingat potensi pengembangan bawang putih di Kabupaten Bandung yang cukup besar bisa mencapai 10.000 ha bahkan lebih. “Kedepan sangat prospektif menjadi mitra pengembangan wajib tanam dengan importir,” pungkasnya. (adv/jpnn)

 


Dalam rangka menyukseskan swasembada Bawang Putih 2012, kementan melirik potensi lahan di Ciwidey Bandung, Jabar.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News