Kenny Akbari Soal Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin: Tak Mungkin Ibunda, Motifnya Apa?

Kenny Akbari Soal Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin: Tak Mungkin Ibunda, Motifnya Apa?
Istri Hakim Jamaluddin, Zuraidah Hanum. Foto: sumutpos.co

Sedangkan sang ayah, biasanya pergi belakangan. Karena itu, perginya sang ayah di pagi hari buta itu bukanlah kebiasaan Hakim Jamaluddin.

“Iya janggal juga sih. Selama aku tinggal di sini, dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara. Itu seperti bukan ayahku sekali,” kata Kenny Akbari.

Kedua, soal pernyataan ibundanya yang menyebutkan bahwa ponsel Jamaluddin sempat mati dan tak bisa dihubungi. Kenny merasa mematikan hape jarang dilakukan sang ayah. “Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun,” tegas Kenny Akbari.

Ketiga, soal pernyataan sang ibunda bahwa ada teror ‘tabrak pagar’ ke rumah mereka seminggu sebelum Jamaluddin ditemukan tewas.

“Aku bingung kapan ditabraknya itu pagar? Katanya pagi ditabraknya, mungkin aku enggak ada di rumah. Tetapi seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar. Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada,” bebernya.

Istri Sempat Minta Uang Rp25 Juta

Dalam acara yang sama, asisten pribadi Hakim PN Medan Jamaluddin, Firman Effendy, menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Hakim PN Medan, yang terjadi sekitar satu pekan sebelum tewasnya Jamaluddin.

“Kami ketemu Sabtu siang pukul 11.00 WIB. Kami pergi ke Tebing saat itu,” jelasnya.

Polisi masih terus mendalami kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, 55, yang hingga kini masih misteri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News