Ketenaran Berpotensi Petaka bagi Bocah-Bocah Moo Pa

Ketenaran Berpotensi Petaka bagi Bocah-Bocah Moo Pa
Anggota tim sepak bola junior Moo Pa yang sempat terjebak selama dua pekan di dalam gua menjalani karantina di rumah sakit Chiang Rai, Thailand. Foto: Reuters

Tim dokter khawatir perut mereka kaget. Sebab, selama 18 hari mereka tidak makan.

Kini, setelah kondisi fisik para korban berangsur pulih dan siap meninggalkan RS pekan depan, ada tantangan baru yang menghadang. Bukan pertandingan sepak bola, tentu saja. Melainkan ketenaran.

Belasan bahkan puluhan jurnalis yang ancang-ancang sejak hari evakuasi pertama Minggu (8/7) pasti akan menyerbu mereka. Permintaan wawancara tak akan terhitung banyaknya.

Selain media, Hollywood sudah siap menjemput ketenaran mereka. Sedikitnya dua rumah produksi Amerika Serikat (AS) siap memfilmkan kisah penyelamatan anak-anak tersebut.

Tapi, pemerintah Thailand sejak jauh-jauh hari memperkirakan semua itu. Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-o-cha pun mengimbau media dan publik tidak mengganggu 12 remaja dan seorang pemuda yang sudah sangat rindu keluarga mereka tersebut. Prayuth meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada para korban untuk menikmati hari-hari bersama keluarga.

"Kami harus mempersiapkan para korban dan keluarganya untuk menyikapi perhatian publik yang akan langsung membanjiri mereka saat keluar (RS) nanti," tegas Piyasakol. Dia juga meminta keluarga tim sepak bola itu tidak mudah menerima permintaan wawancara media.

Andrea Danese, dokter di Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience, mendukung kebijakan Prayuth. Pakar ilmu kejiwaan pada King's College, London, Inggris, itu mengatakan bahwa para korban tidak akan mudah menghalau trauma terjebak di dalam gua. "Anak-anak itu harus dikembalikan ke kehidupan normal," ujar Danese.

Kasus 33 penambang yang terjebak 69 hari di penambangan San Jose, Cile, pada 2010 bisa menjadi contoh. Jorge Galleguillos, salah seorang korban, menyarankan orang tua para bocah Thailand terus mendampingi.

Misi penyelamatan tim sepak bola Moo Pa dan pelatihnya jadi sorotan dunia. Kini, setelah nyawa mereka tak lagi terancam, faktor psikologis harus jadi perhatian

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News