Kiai Penyair Berseru Makzulkan SBY
Kamis, 13 Desember 2012 – 18:39 WIB
Terhadap sikap kerasnya kepada pemerintahan SBY, ia mengaku pernah didatangi wartawan hingga Dandim dan Kapolsek di Lamongan, namun dia hanya mengemukakan apa yang terasa dalam nuraninya. “Saya bilang saya hanya mengurusi nurani saya. Saya sudah tak percaya pada keadilan di negeri ini,” tukas Kiai yang telah melahirkan banyak buku itu, termasuk sejumlah antologi puisi.
Kiai Dawam mengatakan peristiwa-peristiwa yang menimpa bangsa ini menunjukkan ketidak berkahan dari pemimpin Negara saat ini. Kecurangan yang ditutup-tutupi, dosa-dosa yang ditutup-tutupi, akibatnya seperti inilah Negara saat ini. Martabat Negara jatuh. Di depan Negara yang kecil saja Indonesia kalah.
Nah, pemakzulan itu, lanjut Kiai Dawam, merupakan hasil daeri pengamatan yang selama ini dia lakukan. Sehingga tidak ada gunanya mempertahankan pemerintahan yang tidak bisa menyelesaikan apa-apa, tidak bisa menyelesaikan masalah bangsa ini. “Lima tahun ini apa perkembangannya? menurut saya wajib dimakzulkan,” pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Penulis buku antologi berjudul Century Dalam Puisi; ekspresi keresahan anak negeri melalui puisi, KH Muhammad Dawam Saleh menilai pemakzulan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045
- Oknum Rohaniwan Jadi Terdakwa Kasus Beri Keterangan Palsu di Akta
- Pemprov Kaltim Kirim Bantuan 6.400 Paket Sembako ke Mahakam Ulu
- Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku
- BAZNAS Jateng Salurkan Infak Kemanusiaan Palestina Tahap Dua
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi