KLHK Cegah Kebakaran Hutan di Wilayah Konservasi
Hal ini juga untuk mendukung operasionalisasi Unit Penyelamatan Satwa/Wildlife Rescue Unit (WRU) di wilayah prioritas konflik di 15 BBKSDA/BKSDA dan tiga BBTN/BTN.
Terdiri dari 42 unit kendaraan roda dua, 21 unit kendaraan roda empat, 1 unit truk, 42 unit kandang angkut satwa, dan satu set peralatan pendukung.
Dalam laporannya, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Indra Exploitasia, menyampaikan bahwa selain bisa difungsikan untuk upaya penyelamatan satwa, sarpras tersebut juga dapat digunakan untuk kegiatan penyadartahuan masyarakat, serta mitigasi konflik satwa.
“Sarana prasarana ini, dapat menunjang pelaksanaan operasionalisasi WRU di setiap wilayah UPT, yang mempunyai intensitas kejahatan satwa liar tinggi, dan intensitas konflik satwa liar tinggi. Dalam kondisi tertentu, Kepala UPT dapat melakukan mobilisasi unit penyelamatan satwa ke luar wilayah kerjanya apabila dibutuhkan,” tutur Indra.
Pengalokasian dan pendistribusian sarana prasarana WRU, didasarkan pada laporan frekuensi kejadian konflik, jangkauan wilayah kewenangan UPT dalam mengatasi konflik, serta ketersediaan alokasi anggaran.
Saat ini, terdapat prioritas UPT yang dapat diberikan sarana prasarana WRU di lima UPT BBKSDA, satu UPT BBTN, 10 UPT BKSDA, serta dua UPT Balai Taman Nasional. (adv/jpnn)
KLHK telah meningkatkan sarana prasarana untuk pengendalian kebakaran hutan di kawasan konservasi.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Menteri LHK: Indonesia Jadi Contoh Internasional dalam REDD+ dan RBP Emisi Karbon
- Antisipasi Karhutla, Menteri Siti: KLHK Lakukan 3 Langkah Strategis Termasuk Pemanfaatan TMC