KLHK: Waspada Periode Rawan Karhutla 2018

KLHK: Waspada Periode Rawan Karhutla 2018
Tim Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK memadamkan titik api. Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan sebanyak 38 hotspot, Jumat (16/2) malam.

"Berdasarkan satelit NOAA, penyebaran hotspot ini terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah (tiga titik), Kalimantan Barat (31 titik), Sulawesi Selatan (satu titik), Jawa Barat (dua titik), Jawa Tengah (satu titik)," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan.

Sementara Satelit TERRA-AQUA (NASA) mencatat sepuluh hotspot, satu titik di Provinsi Sumatera Selatan, Riau dua titik, Kalimantan Barat enam titik, dan satu titik di Kepulauan Riau.

Raffles memperkirakan peningkatan intensitas karhutla di Riau dan Kalimantan bagian barat, terjadi pada dua periode, bulan Februari – Maret dan periode kedua Juni hingga Oktober nanti. "Pada periode ini, cuaca di wilayah tersebut sangat panas dan kering sehingga sangat rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan," ucapnya.

Tentunya hal ini menjadi fokus KLHK dalam upaya antisipasi dini, melalui peningkatan sosialisasi dan patroli pencegahan pada periode-periode rawan tersebut. "Pada wilayah-wilayah yang terpantau hotspot, segera dilakukan groundchek hotspot untuk memastikan terjadinya kebakaran dan dilakukan pemadaman secara awal," pungkas Raffles.

Tidak tanggung-tanggung, demi menjaga optimalisasi upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), beberapa waktu lalu, Raffles memimpin langsung pemadaman di areal Dumai Motor, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur dan Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

KLHK: Waspada Periode Rawan Karhutla 2018

Di Kelurahan Bagan Keladi, Kecamatan Dumai Barat, Manggala Agni Daops Dumai melakukan pemadaman pada areal gambut seluas ± 2 ha yang masih berlanjut. Begitu juga di Desa Tasik Serai Barat Kecamatan pada lahan seluas ± 5 Ha. Pemadaman terus dilakukan sampai api benar-benar padam.

Peningkatan intensitas karhutla di Riau dan Kalimantan bagian barat terjadi pada dua periode, Februari-Maret dan Juni-Oktober.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News