Lagi, Bromo Dua Kali Meletus

Semburkan Abu dan Asap Tebal, Warga Diimbau Pakai Masker

Lagi, Bromo Dua Kali Meletus
Lagi, Bromo Dua Kali Meletus
Gede menerangkan, letusan yang terjadi kemarin tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Letusan kemarin lebih kecil dibandingkan yang pertama. Letusan Bromo tersebut juga tidak disertai dentuman atau gemuruh. "Itu namanya erupsi eksplosif. Karena itu, letusan tersebut sebenarnya terus terjadi sampai sekarang," tutur Gede. Sementara itu, hingga pukul 12.00 kemarin, terjadi 20 kali gempa vulkanis dangkal (VB) dengan amplitudo maksimal 36 mm. Gempa tremor juga terus terjadi dengan amplitudo maksimal 30 mm.

Sedangkan sehari sebelumnya, terekam 90 kali vulkanik dangkal dengan amplituda maksimal 38 mm. Sementara gempa tremor menerus terus terjadi dengan amplituda maksimal 3-20 mm.

Meski Bromo telah meletus tiga kali dalam dua hari terakhir, kepulan asap warna abu-abu kehitaman yang membubung dari bibir kawah sama sekali tidak mengandung gas beracun. "Kepulan asap itu hanya mengakibatkan polusi. Warga yang terkena hujan abu direkomendasikan memakai masker. Tidak ada gas beracun, paling hanya belerang," jelas pria yang juga menjabat kepala bidang penanganan gempa bumi dan gerakan tanah PVMBG Bandung itu.

Dia menyebut, erupsi pertama Jumat petang lalu juga tidak melontarkan batu pijar. Yang dimuntahkan dari kawah gunung dengan ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut hanya material berupa abu dan pasir halus. Termasuk dalam letusan kedua dan ketiga kemarin.

PROBOLINGGO -- Aktivitas vulkanis Gunung Bromo mulai menunjukkan tren meningkat. Setelah pukul 17.22 pada Jumat lalu (26/11) meletus kali pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News