Lahan Rawa jadi Area Pertanaman Produktif Perlu Dievaluasi

Lahan Rawa jadi Area Pertanaman Produktif Perlu Dievaluasi
Lahan rawa. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Rawa gambut merupakan ekosistem esensial yang terbentuk jutaan tahun, bukan hanya memiliki fungsi hidrologis, tetapi juga sebagai penyimpan karbon, jika rusak maka akan menyebabkan perubahan iklim.

“Pada akhirnya perubahan iklim akan berdampak pada produksi pertanian,” jelas Wahyu.

Oleh karena itu, Wahyu menyarankan pemerintah hati-hati mengaplikasikan program pengalihan lahan sebab bisa bertentangan dengan UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

"Perlu belajar dari pengalaman sebelumnya,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan pada 1995 melalui Keppres No 82 mengenai Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Satu Juta Hektare di Kalimantan Tengah, tidak berakhir mulus, bahkan hampir setengah dari 15.594 keluarga transmigran yang dahulu ditempatkan pada kawasan tersebut meninggalkan lokasi.

Hal ini juga bisa mengena pada pemanfaatan lahan rawa. Kemampuan ekosistem, kata Wahyu, tidak bisa dipandang terpisah-pisah.

Menurutnya, fungsi dan dampaknya terhadap ekosistem dan produksi pangan harus dipertimbangkan secara matang.

"Mengubah fungsi ekosistem bukan hanya berdampak pada perubahan iklim, tetapi juga meningkatkan kerawanannya terhadap bencana ekologis, yang pada akhirnya berdampak pada produksi pangan. Banyak praktik tanaman monokultur skala luas akan mengancam ekosistem rawa gambut,” pungkas dia. (tan/jpnn)


Pemerintah harus hati-hati mengaplikasikan program pengalihan lahan sebab bisa bertentangan dengan UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News