Legislator PKS: Peleburan Balitbangtan dan BRIN Sangat Berisiko
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai peleburan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan hal yang sangat berisiko.
"Proses peleburan Balitbangtan saat ini sangat berisiko karena melibatkan jumlah aset dan SDM yang sangat besar," kata Mulyanto dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Legislator PKS itu khawatir bila peleburan ini dipaksakan akan berdampak buruk bagi kegiatan penelitian sektor pertanian.
Pasalnya, salah satu konsekuensi peleburan lembaga ini adalah penyesuaian organisasi dan rasionalisasi SDM.
“Kenapa harus paksakan litbang pertanian melebur ke BRIN saat ini? Toh, peleburan lembaga lain saja masih bermasalah," katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 7.812 orang yang terlibat dalam kegiatan Balitbangtan.
Mulyanto mengatakan dari jumlah tersebut, 2.553 di antaranya merupakan tenaga fungsional yang terdiri dari peneliti, perekayasa, pustakawan, pranata komputer, arsiparis, teknisi litkayasa statistisi, penyuluh, analis kepegawaian dan perencana.
Kemudian, 3.500 honorer serta 2.000 lebih sisanya adalah karyawan kontraktual.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai peleburan Balitbangtan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan hal yang sangat berisiko.
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- Ketua Forum Honorer Bersuara Lantang, Menolak jadi PPPK Paruh Waktu
- Honorer 8 Tahun Bekerja Ikut Seleksi PPPK, Dicoret gegara Tergiur Uang Haram
- Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu atau Ikut Seleksi CPNS
- Khusus Honorer Ini Tetap Bekerja Meski Gagal PPPK 2024, Alhamdulillah