Mahasiswa di Gorontalo Menghina Jokowi, BPIP Singgung soal Etika

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyoroti aksi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Yunus Pasau yang diduga menghina Presiden Jokowi saat berorasi dalam sebuah aksi demo.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menegaskan menyampaikan pendapat di muka umum harus mengedepankan etika yang baik.
"Nalar demokrasi yang sehat itu harus mengedepankan etika kepantasan publik, bukan dengan arogansi dan kepentingan lain," kata Benny dalam keterangannya kepada JPNN.com, Minggu, (4/9).
Rohaniwan Katolik itu mengatakan ruang publik harus dijaga dari praktik-praktik yang menghujat dan menghina martabat manusia.
"Yang dikritisi itu harus kebijaknnya, bukan kepada personal atau orangnya, karena mereka itu makhluk Tuhan, loh. Jadi, harus dengan nalar demokrasi yang beretika", ujar Benny.
Menurut Romo Benny, nalar demokrasi tunduk kepada nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Artinya, kata dia, tidak boleh direduksi kepentingan pragmatis politik dan melegalkan segala cara.
"Kalau begitu, kan, orang (masyarakat) menjadi curiga, karena penyampaian aspirasinya diduga ada kepentingan politik, bukan untuk memberikan solusi," tutur Benny.
BPIP menyoroti aksi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Yunus Pasau yang diduga menghina Presiden Jokowi saat berorasi dalam sebuah aksi demo
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo