Masih Bau Kencur, PSI Jangan Melawan Senior
Kemudian, merangkul partai-partai atau politisi senior. "Bukan malah over convidence untuk melawan mereka," imbaunya.
Pendapat lain disampaikan pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio. Tidak sepantasnya PSI menabrak sebagian besar partai politik.
"Ya saya sih pribadi menyayangkan hal itu dilakukan oleh PSI, melawan banyak pihak demi mencari popularitas," ucapnya kepada INDOPOS.
Meski begitu, dirinya mengakui hal itu disebabkan minimnya jam terbang yang dilakukan oleh PSI. "Saya kira ini karena mereka masih muda yang kurang pengalaman politik. Demi menaikkan elektabilitas, maka semua hal dikomentarinya, hingga menjadi perdebatan di publik," terangnya.
Bahkan jika tidak dikemas secara apik, malah akan menjadi bumerang buat PSI. “Jangankan untuk lolos Parliamentary Threshold, berdasarkan survei di berbagai lembaga, elektabilitasnya PSI justru tidak lebih dari satu persen," tandasnya. (dil)
Gaya berpolitik PSI yang kritis dan agresif justru berpotensi jadi bumerang. Partai anyar itu bisa ditinggal pemilih kalau terus menyerang lawan-lawannya
Redaktur & Reporter : Adil
- Menggagas Masa Depan: Kaesang, Generasi Muda, dan Demokrasi Pasca-Pemilu
- PDIP Minta Suara PSI dan Demokrat Dinihilkan Buat Dapil Ini
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pentingnya Pembenahan Parpol, Simak Penjelasannya
- Demi Demokrasi, PDIP dan NasDem Disarankan Akur di Luar Pemerintahan
- PSI Minta Pemprov DKI Optimalkan Posko Aduan ‘Komplain’ Penonaktifan NIK
- Kaesang Minta RJ2 Seleksi Sukarelawan yang Ingin Maju di Pilkada 2024