Massa Desak Pembebasan Tahanan Politik Palestina
Senin, 18 April 2011 – 23:16 WIB

Massa Desak Pembebasan Tahanan Politik Palestina
Aksi tersebut mencuat seiring dengan menurunnya dukungan warga Palestina terkait serangan roket dan bom bunuh diri terhadap warga sipil Israel. Dalam survei yang diadakan Pusat Media dan Komunikasi Jerusalem dan dipublikasikan kemarin itu, mayoritas responden (warga Palestina) justru menentang bom bunuh diri dan serangan roket tersebut.
Baca Juga:
Menurut survei itu, dukungan atas operasi militer Palestina atas warga dan sasaran Israel menurun dari 53,3 persen pada Januari 2009 menjadi 37,1 persen bulan ini. Warga Palestina juga kurang mendukung penembakan roket dari Gaza ke Israel. Hanya 25,4 persen yang percaya serangan itu bermanfaat dalam meraih tujuan nasional Palestina. Sebelumnya, 50,8 persen responden mendukung serangan roket dalam survei pada Januari 2009.
Di Gaza, warga justru lebih percaya dibandingkan rekan mereka di Tepi Barat bahwa serangan roket justru merugikan Palestina. Sebanyak 41,5 persen responden beranggapan bahwa serangan roket malah mencederai tujuan mewujudkan negara Palestina. Di Tepi Barat, hanya 36,8 persen responden yang punya pendapat seperti itu.
Survei itu juga membeber bahwa dukungan atas serangan bom bunuh diri kepada warga sipil Israel turun menjadi 37,3 persen. Padahal, pada Januari 2009 dukungannya sebesar 55,4 persen. Tetapi, ada perbedaan warga Gaza dan Tepi Barat terkait isu itu.
GAZA CITY - Unjuk rasa berlangsung di wilayah Palestina dan berbagai belahan dunia lain kemarin (17/4). Aksi tersebut bertepatan dengan peringatan
BERITA TERKAIT
- Presiden Prabowo Bakal Menganugerahkan Bintang Kehormatan Kepada Bill Gates
- Balas Dendam, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang