Menurunkan Berat Badan, Lemak atau Karbohidrat yang Harus Dihindari?

Menurunkan Berat Badan, Lemak atau Karbohidrat yang Harus Dihindari?
Timbang berat badan. Foto: Laman MSN

Dengan adanya rekomendasi tersebut, USDA sudah mengganti pakem untuk menurunkan  konsumsi lemak total yang sudah dianut selama 40 tahun.

Perlu Anda tahu, rekomendasi pangan pada 1980 menyarankan konsumsi lemak kurang dari 30 persen total kalori. Sementara itu, rekomendasi 2005 memberikan batasan yang lebih spesifik, yakni 20–35 persen dari total kalori. 

Maksud dari penghilangan batas konsumsi lemak ini adalah agar industri dan pelaku bisnis restoran dapat meningkatkan konsumsi lemak baik, seperti omega-3, omega-6, dan omega-9.

Di samping itu, rekomendasi-rekomendasi sebelumnya juga bertujuan untuk meluruskan praktik diet pada anak-anak, yang mana pada umumnya anak-anak tidak diberikan susu full cream yang tinggi lemak, tetapi malah diberikan susu rendah lemak yang tinggi gula tambahan.

Perdebatan di antara para ahli kesehatan: lemak vs gula

Ada ahli yang menganggap gula lebih berbahaya, ada yang yakin bahwa lemak lebih berbahaya, dan sebagian menganggap keduanya sama-sama bisa bikin berat badan melonjak.

Di tengah perdebatan tersebut, ada penelitian yang berusaha untuk memberikan pencerahan. Sekelompok peneliti dari Universitas Aberdeen, Inggris, dan Chinese Academy of Sciences, Cina, melakukan penelitian berskala besar pada tikus percobaan.

Studi yang diterbitkan bulan Juli tahun lalu tersebut memberikan 30 jenis makanan dengan berbagai variasi kandungan karbohidrat, lemak, dan protein pada kelompok tikus, yang kemudian dipantau selama 3 bulan (setara dengan 9 tahun pada manusia).

Panduan tersebut menyimpulkan bahwa mengurangi lemak total tidak memberikan efek apa pun terhadap penurunan risiko penyakit jantung atau stroke, sehingga konsumsinya tidak perlu dibatasi.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News