Menyusuri Kecantikan Sungai Mahakam, Ditemani Tarian Dayak

Menyusuri Kecantikan Sungai Mahakam, Ditemani Tarian Dayak
Sajian tarian Dayak oleh Maria Mahdalena dan Imelda Madjat dari Sanggar Tari Betang Batarung di atas kapal yang menyusuri Sungai Kahayan. Foto: Budipras/Kalteng Pos

Tak ubahnya Sungai Thames (346 km) di London, Inggris, dan Sungai Rhein (1.233 km) yang menghubungkan tiga negara: Swiss, Jerman, dan Belanda. Serta Sungai Mekong di kawasan Indochina.

Sedemikian ikoniknya tiga wisata sungai itu sampai serasa tak lengkap jika tak mencicipinya saat berkunjung ke sana.

Itulah yang berusaha dibangun di kota-kota Kalimantan. Aris, misalnya, awalnya mengaku resah karena Samarinda yang dialiri sungai besar tak punya wisata sungai seperti di luar negeri.

’’Padahal, yang di luar negeri itu sebenarnya juga biasa saja. Hanya, kemasannya menarik,’’ ungkapnya.

Bagaimana mengemas susur sungai menjadi wisata yang menarik itu pula yang mendorong Aris meluncurkan Pesut Etam.

Di atas kapal dengan panjang 28 meter dan lebar 4,5 meter tersebut, penumpang tidak akan dihinggapi kebosanan. Ruang karaoke di lantai bawah kapal siap menjadi hiburan tambahan.

Lantai dua kapal, sebagian tanpa atap, menjadi tempat favorit penumpang untuk menikmati senja. Saking nyamannya, ruang terbuka itu sering dijadikan tempat rapat.

Tidak perlu khawatir soal keamanan karena tersedia 100 jaket pengaman, alat pemadam, serta kru berpengalaman yang selalu siaga.

Kapal wisata penyusur Sungai Mahakam itu pun terus bergerak pelan. Menawarkan beragam sajian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News