Menyusuri Kecantikan Sungai Mahakam, Ditemani Tarian Dayak

Menyusuri Kecantikan Sungai Mahakam, Ditemani Tarian Dayak
Sajian tarian Dayak oleh Maria Mahdalena dan Imelda Madjat dari Sanggar Tari Betang Batarung di atas kapal yang menyusuri Sungai Kahayan. Foto: Budipras/Kalteng Pos

’’Selain menawarkan rute senja, ada pula perjalanan malam. Jalurnya menuju ke BIGmall, lalu kembali ke Dermaga Pasar Pagi (Samarinda),’’ jelas Aris.

Keragaman paket itu juga yang menjadi senjata andalan KM Lasang Teras Garu untuk menarik minat turis berwisata di Kahayan.

Ada Kahayan Riverside, Mystical Borneo, Orang Utan, Palangka Raya Adventure, Going Fishing, Dayak Wilderness Adventure, The Living River, Toyoi Long Hause, Explore Borneo, dan paket Palangka Raya City Tour.

’’Pada hari-hari khusus juga ada tambahan sajian tari-tarian Dayak,’’ ujar Lili.

Tapi, mungkin karena kultur berwisata di sungai belum sepenuhnya terbentuk, tak selalu mudah menjual paket-paket wisata itu.

Aris mengenang, penumpang pertama yang naik ke Pesut Etam hanya dua orang. Itu pun dia harus menjemput mereka di hotel.

Untung, Aris yang tak punya latar pendidikan pariwisata tak patah arang. Seiring promosi yang terus digencarkan, jumlah penumpang kapal bertarif Rp 100 ribu sekali jalan tersebut menanjak. Meski yang benar-benar ramai hanya saat akhir pekan.

’’Pada hari kerja, hanya ada penumpang yang mencarter kapal. Mereka biasanya meminta diantar menuju Pulau Kumala di Tenggarong atau ke Kutai Lama di hilir sungai,’’ katanya.

Kapal wisata penyusur Sungai Mahakam itu pun terus bergerak pelan. Menawarkan beragam sajian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News