Menyusuri Kecantikan Sungai Mahakam, Ditemani Tarian Dayak

Menyusuri Kecantikan Sungai Mahakam, Ditemani Tarian Dayak
Sajian tarian Dayak oleh Maria Mahdalena dan Imelda Madjat dari Sanggar Tari Betang Batarung di atas kapal yang menyusuri Sungai Kahayan. Foto: Budipras/Kalteng Pos

Menurut Aris, salah satu kendala utama adalah tidak adanya dermaga khusus wisata. Destinasi wisata yang disinggahi juga belum banyak.

Karena itu, dia berharap pemerintah daerah membangun titik-titik wisata baru. Misalnya, membuat kampung warna-warni atau mempercantik Jembatan Mahakam dengan lampu hias.

Bak gayung bersambut, Kepala Dinas Pariwisata Samarinda Muhammad Faisal berjanji menambah dermaga wisata lewat usulan kepada Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim.

’’Kami mendukung penuh adanya kapal wisata sungai,’’ tegasnya.

Adapun Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Syafruddin Pernyata menyebut keberadaan kapal seperti Pesut Etam bisa memaksimalkan Jembatan Mahkota II sebagai destinasi wisata. ’’Ini juga sesuai konsep Samarinda sebagai water front city,’’ katanya.

Pesut Etam pun terus bergerak. Malam mulai turun dan penumpang rute senja harus segera bersiap turun.

’’Sungai Mahakam benar-benar cantik ya,’’ ujar salah seorang penumpang dengan ekspresi puas tergambar di wajah. (fel/k8/bud/abe/JPG/c5/ttg)


Kapal wisata penyusur Sungai Mahakam itu pun terus bergerak pelan. Menawarkan beragam sajian.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News