Meramal dengan Tarian dan Menarik Energi Gerak

Meramal dengan Tarian dan Menarik Energi Gerak
Meramal dengan Tarian dan Menarik Energi Gerak
Secara teknis, Artha melakukan tarian dengan menarik energi seseorang. Lewat gerakakknya, seseorang yang ditarik energinya tersebut dapat dianalisis nasibnya melalui energi yang keluar dari tubuh, fikiran dan jiwanya yang akan menentukan proses alam terhadap nasibnya. Artha menari sambil meramal diiringi oleh alunan musik tertentu. Sedang yang diramal, harus dalam keadaan diam sehingga ia bisa menangkap energi orang tersebut.

"Dari tarikan gerakan-gerakan itu dengan berbicara atau menggumam saya bisa tahu bagaimana nasib seseorang tersebut, misalnya rejeki, percintaan dan kesehatan. Tapi itu berlaku pada energi orang tersebut pada waktu diramal, jadi bisa berubah-ubah," kata gadis kelahiran 1 Juli 1984 ini.

Ide dan konsep mengenai ramal tarian ini tidak lepas dari proses perjalanan hidup Artha sebagai pelaku seni sekaligus peramal. Artha sudah menari sejak berusia 5 tahun, ia belajar tari klasik di Pujokusuman. "Saat itu yang membimbing saya Mbak Sandra, putri Fred Wibowo," ujarnya.

Dia tidak hanya berhenti pada tari klasik saja, mahasiswi D3 Ilmu Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) ini juga tergabung dalam kelompok perempuan penari Limbuk Cangik. Di kelompok ini ia terbiasa bereksplorasi dengan tari-tari kontemporer.

Peramal identik dengan bola lampu dan pakaian yang serba gelap. Namun tentu saja, tidak semua peramal bergaya ala peramal. Lihat saja Sekartaji Ayuwangi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News