Merekam Suasana Mencekam di Kawasan Kairo, Mesir

Tertangkap saat Ambil Selimut di Penjara

Merekam Suasana Mencekam di Kawasan Kairo, Mesir
Merekam Suasana Mencekam di Kawasan Kairo, Mesir
 

Agus bergegas menuju ke kantor konsuler di kawasan Nasr City. Dia berharap, kantor cabang KBRI di Kairo itu bisa membantu mengirimkan berita ke Indonesia. Ternyata mesin faksimilenya juga tidak berfungsi. Tetapi, telepon darurat antarkonsuler dengan KBRI di pusat kota masih bisa beroperasi. Karena itu, Agus dianjurkan untuk meluncur ke KBRI. Di sana peralatan komunikasinya lebih lengkap.

 

Agus dan keluarganya meluncur ke Garden City. Itu adalah kawasan elite di tengah kota tempat kantor-kantor kedutaan dari berbagai bangsa. Gedung KBRI yang berlantai 5 berdiri megah bersebelahan dengan kantor polisi. Sabtu siang itu kawasan Garden City tergolong lengang. Selain karena jam kerja hanya setengah hari, meluasnya demonstrasi mengakibatkan sebagian penghuninya malas keluar. Bahkan, sejumlah kantor kedutaan meliburkan karyawannya.

 

Mereka memarkir mobil di depan KBRI, kemudian bergegas ke lantai 5 tempat ruang telekomunikasi. Sebagai kantor perwakilan negara, KBRI memang memiliki sistem telekomunikasi khusus. Ada dua lapis sistem komunikasi. Yakni, reguler mengikuti sistem telekomunikasi setempat dan menggunakan jalur khusus ketika dalam kondisi darurat. Itu dimaksudkan agar KBRI bisa berkomunikasi ke Indonesia ketika ada hal-hal yang genting.

 

Penulis mencoba mesin faksimile untuk mengirimkan berita ke Indonesia. Ternyata tidak bisa. Diulang tiga kali, gagal terus. Akhirnya Agus memutuskan untuk menyampaikan berita itu lewat saluran telepon. Yakni, meminta Jawa Pos Indonesia menghubungi KBRI Kairo. Dengan cara itu, dia bisa menceritakan situasi dan kondisi terakhir Kairo secara langsung.

Ratusan WNI sudah dievakuasi dari Mesir. Sebelum sampai ke kampung halaman masing-masing, mereka ditampung di Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi. Inilah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News