Minta Diputus Bebas, Anggota DPR Menangis

Minta Diputus Bebas, Anggota DPR Menangis
Minta Diputus Bebas, Anggota DPR Menangis
PADANG - Terdakwa kasus dugaan mark-up harga tanah untuk pembangunan Kantor DPRD dan Kantor Subdin Pertamanan dan Kebersihan Kota Bukittinggi tahun 2007, Djufri, tak kuasa membendung air matanya. Anggota DPR dari Partai Demokrat itu menangis ketika membacakan pembelaan (pledoi) pribadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Padang, Rabu (28/12).

Air mata itu tak terbendung lagi saat mantan Wali Kota Bukittinggi itu membacakan penutup pledoi setebal 16 halaman. Suara Djufri terdenar serak dan sesekali terputus-putus ketika air matanya tampak menetes dari balik kacamatanya.

Tangis itu antagna Djufri merasa sangat terbantu oleh kiprah tim penasihat hukumnya, yakni Tumbur Simanjutak dan Anisda Nasution. "Saya punya anak tiga orang, kehadiran saudari adalah menjadikan empat orang anak saya saat ini. Terima kasih atas perhatian dan keikhlasan saudari Anisda," ujar Djufri.

Di akhir pembelaan ini, Djufri juga meminta agar majelis hakim membebaskannya dari perkara yang didakwakan jaksa. "Dengan segala kerendahan hati dan mohon perlindungan Allah Yang Maha Kuasa, saya mengharapkan majelis hakim yang mulia mempertimbangkan untuk menetapkan putusan bebas terhadap diri saya," pinta Djufri.

PADANG - Terdakwa kasus dugaan mark-up harga tanah untuk pembangunan Kantor DPRD dan Kantor Subdin Pertamanan dan Kebersihan Kota Bukittinggi tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News