Moeldoko Jawab Keluhan Petani Garam Desa Rawaurip, Begini

Moeldoko Jawab Keluhan Petani Garam Desa Rawaurip, Begini
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: Humas KSP.

Menindaklanjuti hal itu, Kantor Staf Presiden telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan lembaga terkait dalam penanganan kerusakan ekosistem mangrove.

Kantor Staf Presiden bersama Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung juga telah menangani pendangkalan sungai Cimanis Bangka Deres akibat sedimentasi, dengan melakukan pengerukan.

“Untuk rehabilitasi mangrove, KSP juga sudah memfasilitasi koordinasi dengan KKP dan yayasan BUMN."

"Namun, ada kendala soal lokasi penanaman, tidak kondusif karena tingginya pasang surut air laut."

"Untuk pendangkalan saluran air, KSP memfasilitasi koordinasi dengan BBWS Kementerian PUPR untuk pengerukan. Semuanya sudah dieksekusi,” ucapnya.

Moeldoko lebih lanjut mengatakan Kantor Staf Presiden telah mendorong Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta–Jawa Barat segera melakukan perbaikan jalan rusak menuju lokasi tambak garam, yakni sepanjang 3,5 kilometer.

“Pada April lalu, Deputi I KSP bersama Bina Marga sudah meninjau lokasi. Tentu kami akan dorong untuk segera dilakukan perbaikan,” katanya.

Sementara terkait keinginan masyarakat agar dibangun tembok pembatas tanah sebagai penghalau banjir rob, Moeldoko menyebut sampai saat ini masih dicari teknis yang tepat.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjawab keluhan petani garam Desa Rawaurip dengan kerja nyata, begini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News