Musim Kawin, Buaya Sampit Mengganas

Musim Kawin, Buaya Sampit Mengganas
Musim Kawin, Buaya Sampit Mengganas
SAMPIT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, menerjunkan tim untuk meneliti buaya yang memangsa manusia di Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Samuda.

BKSDA akan mendeteksi dan mempelajari keberadaan buaya, apakah di sekitar lokasi kejadian terdapat habitat perkembangbiakan binatang melata tersebut. "Tim kami sudah ke TKP, kami memberikan sosialisasi kepada masyarakat disana agar selalu berhati-hati apabila beraktivitas di air sungai,” kata Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Hartono SP seperti dilansir Radar Sampit (JPNN Grup), Jumat (11/1).

Hartono menegaskan, sementara ini belum bisa mendeteksi jenis buaya yang memangsa santri pondok pesantren Sabilal Muhtadi, Desa Jaya Karet, Samuda, yang terjadi Selasa (8/1) tadi. Pihaknya juga sedang meneliti berapa besar populasi buaya di Sungai Mentaya.

“Kami belum bisa memastikan, buaya yang memangsa warga tersebut jenis apa. Ada dua jenis buaya yang kita kenal seperti buaya sapit cirinya hidung pendek dan buaya muara berhidung panjang,” papar Hartono.

SAMPIT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News