Namanya Dicatut di Kampanye, Rhoma Irama Protes

Namanya Dicatut di Kampanye, Rhoma Irama Protes
Namanya Dicatut di Kampanye, Rhoma Irama Protes
SAMPIT -- Suguhan musik dangdut di panggung kampanye pilkada merupakan hal yang wajar. Namun, hal yang tak wajar terjadi di panggung kampanye pilkada pemilihan bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. Pimpinan grup musik dangdut yang pentas di panggung, yakni Bedi Irama, mengaku-ngaku sebagai adik kandung Rhoma Irama.

Utusan sang Raja Dangdut pun protes. Pada Kamis lalu (27/5), Burhanoor, menyampaikan pernyataan sikap di hadapan wartawan, atas aksi pencatutan yang terjadi pada 24 Mei di Taman Kota, Kotim itu. "Saya yang mewakili Rhoma Irama, merasa bahwa ini adalah pencatutan nama keluarga Rhoma Irama. Padahal yang sebenarnya dia bukanlah adik kandung Rhoma Irama. Kami tidak mempermasalahkan gaya, penampilan dan aksesoris mereka yang mirip dengan Rhoma Irama, asalkan jangan menyebutkan sebagai adik kandung, itu yang tidak bisa diterima Haji Rhoma Irama," terang Burhan kepada wartawan, Kamis (27/5) kemarin. 

Disampaikannya, dia memahami bahwa nama Rhoma Irama banyak memiliki daya tarik tersendiri terutama jika dimanfaatkan dalam kegiatan politik. Namun janganlah sampai mencatut sebagai adik kandung. "Kalau pun misalnya ada yang menggunakan nama Rhoma Irama, pa Haji Rhoma Irama tidak akan protes, asal jangan bawa-bawa keluarga," tambahnya.

Dikatakan Burhan, aksi sejenis sebelumnya juga terjadi di beberapa daerah lain group musik yang bersangkutan juga menyebutkan hal serupa. Namun masih dimaafkan. "Tetapi kali ini Haji Rhoma Irama sudah tidak tahan lagi, sehingga menanggapinya dan ingin meluruskan kepada masyarakat," tambahnya. (arb/dar/sam/jpnn)

SAMPIT -- Suguhan musik dangdut di panggung kampanye pilkada merupakan hal yang wajar. Namun, hal yang tak wajar terjadi di panggung kampanye pilkada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News