Nenek Berkebaya Tewas Mengapung di Sungai
jpnn.com - PRABUMULIH – Jasad nenek-nenek ditemukan mengapung di bantaran Sungai Kelekar, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Sabtu (27/12), sekitar pukul 10.15 WIB. Mayat berkebaya dengan bawahan kain itu, diketahui bernama Murdenah (70), yang dikenal sebagai pedagang sapu.
Kedua anaknya, Mastarudin (35) dan Zulkifli (30) yang mendapat kabar ibunya tewas tenggelam di sungai, langsung berlari sambil menangis menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Kebetulan rumah mereka, tak jauh dari lokasi ibunya tenggelam. Oleh warga, jasad korban dibawa ke RSUD Kota Prabumulih untuk divisum.
Tenggelamnya korban yang sudah uzur itu, belum diketahui pasti. Namun diduga dia terpeleset, saat mencari pelepah pohon kelapa di pinggir sungai. Sebab sudah kesehariannya, mencari lidi dari pelepah pohon kelapa, untuk dijadikan sapu. Diduga panik, korban yang biasa mengenakan kebaya dan kain panjang itu pun tenggelam.
Pagi kemarin, kebetulan ada warga yang melintas dan melihat sesosok tubuh mengapung di sungai, yang belakangan diketahui adalah Murdenah.
"Orang tua kami ini pagi tadi keluar rumah, dak tahunya dapat kabar tenggelam di sungai," singkat anak korban.
Kapolsek Prabumulih Timur Iptu Sugeng, menduga korban tenggelam di sungai karena terpeselet.
“Sebab korban biasanya mencari pelepah kelapa untuk dibuat sapi, kemungkinan dia terpeleset hingga akhirnya tenggelam karena tidak bisa berenang," katanya. (kos/air/jpnn)
PRABUMULIH – Jasad nenek-nenek ditemukan mengapung di bantaran Sungai Kelekar, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Sabtu (27/12),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tahanan Polsek Tewas Dianiaya, Ini 5 Orang Tersangkanya
- Polda Riau Ungkap Jual Beli Senpi Ilegal, Pria Ini Masih Dicari Polisi
- Hadiri Peluncuran Koperasi KTNM, Fadel Muhammad Sampaikan Sejumlah Harapan
- Senpi Ilegal Jenis FN Dijual Seharga Rp 10 Juta di Pekanbaru, 4 Orang Pelaku Ditangkap
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Segera Bentuk Tim Pencarian Peninggalan Sejarah
- Juaini Taofik ke PPPK: Hati-Hati Menjelang Pilkada, Jangan Masuk ke Politik Praktis