Ngebet Punya Mobil, Bobol Brangkas Kantor

jpnn.com - JAKARTA - Hasrat ingin memiliki mobil membuat seorang karyawati berinisial IR gelap mata.  Perempuan berusia 27 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan distributor di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan itu nekad membobol uang ratusan juta rupiah di brankas kantornya.

IR diduga menyalahkan kewenangan setelah diberi kepercayaan memegang kunci brankas perusahaan. Selain IR, yang memegang kunci brankas hanya pemilik perusahaan, Djaka Sutrasta (53).

Kasus penggelapan dan pemalsuan surat yang dilakukan IR terbongkar setelah polisi menerima laporan perihal rusaknya kode PIN brangkas perusahaan distributor itu pada Jumat lalu (3/1). Pelapornya justru IR sendiri. Kepala Kepolisian Sektor Metropolitan Pasar Minggu, Jaksel, Komisaris Adri Desas Furyanto mengatakan, awalnya IR melapor bahwa PIN brankas rusak. Beberapa karyawan lain di perusahaan itu mencoba membuka brankas karena mengetahui kuncinya rusak.

Setelah berhasil dibuka, lanjut Adri, ternyata uang di dalam brankas hanya tersisa Rp 12 juta. Pemilik perusahaan curiga dan melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian. Nah, setelah melakukan penyelidikan serta mendapatkan alat bukti yang cukup, polisi menduga kuat IR sebagai pelaku penguras isi brankas.

"Setelah mengumpulkan alat bukti ditemukan bahwa tersangkalah (IR, red) yang menggelapkan uang perusahaan," kata Adri dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Selasa (7/1).

Menurutnya pula, IR untuk memuluskan aksinya diduga telah memalsukan beberapa surat administrasi kantor. Tak menunggu waktu lama, pada 6 Januari 2014 IR berhasil dibekuk. Di hadapan polisi, IR pun mengakui perbuatannya.

Adri menuturkan, IR mengambil uang dari dalam brankas itu secara bertahap. Akibatnya, kata Adri lagi, perusahaan mengalami kerugian yang mencapai Rp 426 juta. "Motifnya karena tergiur untuk membeli mobil dan barang-barang rumah tangga," kata Adri.

Dalam pengungkapan kasus ini polisi menyita brankas kecil, serta satu unit mobil Daihatsu Terrios. Selain juga juga disita pula struk peminjaman uang yang diberikan tersangka kepada rekannya yang membutuhkan. (boy/jpnn)