Oposisi Sunyi

Dhimam Abror Djuraid

Oposisi Sunyi
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Menurut Habermas, public sphere adalah realitas sosial yang melibatkan proses pertukaran informasi mengenai berbagai pandangan berkenaan dengan pokok persoalan yang tengah menjadi perbincangan umum, hingga terciptalah pendapat umum, public opinion, atau opini publik.

Dengan adanya pendapat umum, publik mampu membentuk kebijakan negara sekaligus membentuk suatu tatanan masyarakat secara keseluruhan.

Adanya public sphere menunjukkan keaktifan dari masyarakat dengan memanfaatkan hak-haknya untuk ikut berpikir dan terlibat di dalam suatu wacana yang sedang hangat, khususnya berkaitan dengan permasalahan politik.

Dalam perkembangan masyarakat yang makin maju, maka proses terbentuknya  wacana menuju opini publik memerlukan perantara media massa. Dalam tatanan politik formal, konsep public sphere diejawantahkan melalui sistem perwakilan di parlemen.

Karena itu, wajar kalau di parlemen terjadi debat sebagaimana di warung kopi, karena para wakil rakyat itu sedang melakukan praktik debat rakyat melalui forum parlemen. Itulah inti dari demokrasi modern.

The long and winding road, kata John Lenon. Jalan yang panjang dan berliku dan sering licin. Itulah jalan demokrasi.

Jangan pilih demokrasi kalau tidak sabar mendengarkan perdebatan. Pilihlah fasisme yang lebih praktis dan tidak bertele-tele. Tinggal matikan mik dan ketok palu. (*)

Oposisi mati dan DPR menjadi sunyi, hening senyap disergap spiral keheningan. Semua harus satu suara, satu opini.


Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News